Perang Bani Sulaim

Perang Bani Sulaim
Perang Bani Sulaim


setelah perang-perang yang terjadi demi memerangi kaum Quraisy, dan atas izin Allah umat islam memnangkan peperangan tersebut sehingg masih dapat menyebarkan nilai-nilai isalam keseluruh penjuru dunia. Yang mana perang tersebut adalah perang yang jika kita mendengarkan ceritanya akan meningkatkan iman dan islam kita, yaitu perang badar I dan II.

Namun selain perang badar, pernah terjadi pula perang Bani Sulaim. Kita akan melihat sedikit cerita tentang perang Bani Sulaim ini.

Perang Bani Sulaim merupakan perang yang dilakukan tanpa melakukan kontak fisik dalam melawan pasukan bani Sulaim. Dalam sejarah Islam, peristiwa perang Bani Sulaim ini menjadi kisah yang penting pada bulan Syawal yang terjadi pada akhir Syawal tahun kedua hijriah. Perang terhadap Bani Sulaim sendiri terjadi di Qurqarah Al-Kurar atau sebuah daerah yang menjadi penghubung antara kota Makkah dengan kota Madinah. Pengerahan pasukan muslim pada perang ini dilakukan untuk menghentikan perlawanan yang dilakukan oleh Bani Sulaim dan Ghathfan.

Sebelum memulai perang, kaum muslim sudah terlebih dahulu menerima kabar bahwa Bani Sulaim dan Ghatfan sudah melakukan persiapan yang dilakukan untuk mengajak perang. Alhasil, kaum muslimin pun tidak tinggal diam. Pada masa ini, Rasulullah baru saja kembali ke Madinah setelah melalui sebuah peristiwa besar yakni perang Badar. Rasulullah tidak menetap di Madinah dan hanya singgah selama tujuh hari saja. Untuk itu, Nabi Muhammad menunjuk Siba’ bin Urthufah Al-Ghifari sebagai sosok yang menjadi wakil sementara menggantikan Rasulullah SAW di Madinah ketika peperangan berlangsung.

Pada saat itu, Rasulullah SAW dan istinya keluar dengan sekitar dua ratus prajurit atau bahkan 300 dan prajurit tersebut dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok pasukan yang menggunakan kendaraan dan pasukan yang berjalan kaki. Ketika Rasulullah dan pasukannya tiba di medan perang, Rasulullah kaget melihat pasukan Bani Sulaim dan Ghathfan berada dimana kelompok muslimin hanya melihat mereka di tempat yang dipakai sebagai pertemuan. Nabi Muhammad dan pengikutnya tidak menemukan satu pun kaum Bani Sulaim atau Ghathfan sehingga disimpulkan bahwa mereka telah kabur sebelumnya ketika mengetahui kabar bahwa pasukan muslimin yang dipimpin oleh Rasulullah mulai bergerak ke medan perang. Bahkan, Rasulullah pun sempat mengunjungi lembah Qarqaratul Kudr namun ia juga tidak menemukan siapapun di sana yang dilihat bukanlah pasukan musuh melainkan hanya terdapat lima ratus ekor unta yang ditinggalkan.

Dari kaburnya Bani Sulaim dan Ghathfan, maka dapat dikatakan bahwa kaum muslimin memenangkan peperangan tanpa perlu bersusay payah melakukan bentrok secara fisik. Bahkan Rasulullah SAW dan pengikutnya mendapatkan harta rampasan perang tanpa harus melakukan pertumpahan darah. Hasil harta perang berupa lima ratus ekor unta tersebut kemudian diambil seperlima bagian untuk dirinya sedangkan sisanya diberikan pada seluruh pasukan sehingga dapat dipastikan bahwa setiap prajurit mendapat kan satu hingga dua ekor unta. 

Atas izin Allah, kaum muslimin dan Rasullah memenangkan peperangan yang mana peperangan ini terjadi tanpa adanya kontakfisik ataupun bentrok fisik, masha Allah maha besar Allah dengan segala kuasanya.

[Kelautan][twocolumns]

Tentang witjaksono.id

Website witjaksono.id ini dibuat untuk memperkenalkan seorang pengusaha muda sukses terkenal yaitu Mas Witjaksono. Di sini, Anda akan menemukan informasi mengenai latar belakang, prestasi, dan kontribusi yang telah dicapai oleh Mas Witjaksono. Selain itu, website ini juga menyajikan berbagai foto dan video yang menggambarkan kehidupan, karier, serta kegiatan sosial yang di lakukan Mas Witjaksono. Kami berharap bahwa melalui website ini, Anda akan lebih mengenal dan menyerap ilmu yang sudah Mas Witjaksono berikan. Dibawah ini kami akan memberikan informasi mengenai Witjaksono. Witjaksono, lahir di Pati, September 1981. Beliau merupakan Pengusaha Muda Sukses Indonesia, yang mempunyai puluhan perusahaan. Mas Witjaksono ataupun yang lebih akrab disapa Mas Witjak. Mas Witjaksono mulai dikenal banyak orang, khususnya para pebisnis muda. Mas Witjaksono banyak dikenal orang semenjak beliau sukses membesarkan 2 perusahaannya sampai go public. Mas Witjaksono sempat menceritakan gimana beliau mengawali bidang usaha dari modal‘ cuma’ 10 juta rupiah sampai berharga triliunan rupiah. Perjalanannya tidak gampang. Beliau awal kali tiba ke Jakarta dalam tahun 2004 sebab ditawari kegiatan di Australia oleh seseorang kawannya. Tetapi harapannya wajib karam sebab izin Mas Witjak ditolak dengan alibi tidak memiliki uang yang lumayan di dana buat menjamin kehidupan. Dari situlah Witjaksono termotivasi buat jadi pebisnis yang berhasil. Witjaksono ialah figur belia NU. Meski umurnya sedang terbilang masih muda, yaitu 40 tahun, tapi beliau sudah dipercaya menjabat bermacam posisi berarti di PBNU serta pula sebagian instansi serta komunitas yang lain. Beberapa instansi serta komunitas, antara lain sebagai berikut: 1. Ketua Umum SNNU (Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama) 2. Ketua Kornas Pertanian PBNU – Kementan 3. Wakil Ketua Pengusaha & Profesional Nahdliyin (P2N) 4. Ketua Pergerakan Kyai & Mubaligh NU 5. Wakil Ketua KADIN Jawa Tengah 6. Penasihat Komunitas Bisnis “Tangan Di Atas (TDA)” 7. Ketua Dewan Pembina Asosiasi Pemuda Maritim Indonesia 8. Dewan Penasehat Asosiasi Petani Muda Indonesia (HTMI) 9. Wakil Sekjen Ikatan Alumni Universitas Diponegoro Di dalam sebuah seminar, Witjaksono pernah memberikan 3 Kunci Sukses yang wajib dimiliki jika ingin menjadi pebisnis, berikut 3 kunci sukses yang sudah kami rangkum: 1. Menjadi orang yang berani. “ Tak ada orang lembut yang berhasil. Yang berhasil tentu yang berani. Banyak saudara saya, salah satunya yang memiliki Sinar Mas, background- nya amat susah. Tetapi ia berani pada berperan,” kata Mas Witjaksono. Harus berani mengutip aksi yang berbahaya. Witjaksono mengutip ilustrasi pada perihal hutang. Baginya hutang pula amat berarti serta berfungsi besar pada menaikkan aset yang beliau punya. 2. Pembagian porsi dalam dewan direktur harus jelas Wajib terdapat leader biar industri tidak tercerai- berai.“ Semacam suatu negeri, jika pejabat- pejabatnya ribut, masyarakatnya tentu akan ikut ribut juga. Yang jadi korban tentu warga serta pegawai,” kata Mas Witjaksono. 3. Harus bisa akuntansi. Ilmu akuntansi sangat penting menurut Mas Witjaksono. Minimal seseorang CEO bisa membaca informasi keuangan. Tidak wajib ahli akuntansi, tidak wajib bisa membuat laporannya. Bila belum bisa, minimal harus bisa baca novel pengantar ilmu akuntansi. Tujuannya merupakan supaya tidak dibohongi pegawai.“ Ilmu akuntansi itu berarti! Tidak bisa jadi CEO serta konglomerat tidak mengerti akuntansi, minimal CEO serta konglomerat tentu bisa membaca informasi ataupun jurnal,” tutupnya. Itulah sedikit cerita tentang Witjaksono Sang Pengusaha Muda Sukses Indonesia. Mudah-mudahan berguna serta bisa diaplikasikan oleh para calon pebisnis agar berhasil.