Ketua Umum Serikat Nelayan NU Serahkan Bantuan Nelayan di Lombok Barat

Ketua Umum Serikat Nelayan NU Serahkan Bantuan Nelayan di Lombok Barat
Ketua Umum Serikat Nelayan NU Serahkan Bantuan Nelayan di Lombok Barat

Ketua Umum Serikat Nelayan NU Serahkan Bantuan Nelayan di Lombok Barat
Ketua Umum Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU) H Witjaksono memanfaatkan kehadirannya di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyapa nelayan dan menyerahkan sejumlah bantuan. "Saya berharap bantuan tunai ini dapat digunakan untuk pembelian alat-alat kelengkapan melaut bagi nelayan," ujarnya. 

Dikatakan, penyerahan Bantuan Langsung Cair (BLC) melihat kebutuhan perlengkapan nelayan di Lombok Barat sangat mendesak. "Ini saya lakukan, agar hasil tangkapan ikan bisa maksimal," ungkapnya kepada NU Online, Ahad (6/9). Kehadiran orang nomor satu SNNU itu Lombok Barat untuk melantik Pimpinan Wilayah (PW) SNNU NTB masa khidmat 2020-2025 di Hotel Jayakarta Lombok Barat usai menyapa para nelayan. 

Dikatakan, total warga NU saat ini mencapai 110 juta di seluruh indonesia dengan dibagi menjadi tiga mayoritas profesi yakni nelayan, politisi, pengusaha, dan birokrasi. Dari jumlah yang ada, mayoritas kemiskinan ada di daerah pesisir pantai. "Melihat kondisi ini, saya berharap SNNU bisa membawa kemaslahatan dan kemakmuran untuk warga pesisir sehingga SNNU bekerja berkeadilan sosial, budaya, dan ekonomi," jelasnya. 

Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) NTB H Lalu Aksar Ansori berharap SNNU harus serius mengurus petani dan nelayan, "Bagi PWNU NTB saat ini semua lembaga dan banom harus bergerak. Yang penting bergerak dalam hal ini menurutnya (nelayan) penting di urus," tegasnya. 

Ia menjelaskan, kementerian kelautan dan perikanan ini lahir saat Gus Dur menjadi Presiden Republik Indonesia, namun saat itu tidak ada orang NU yang tertarik padahal potensi pantai dan laut itu sangat bagus. "Contohnya ibu susi bisa jadi menteri berawal dari nelayan walaupun pendidikannya hanya tamatan SMP," kata Ketua KPU NTB 2014-2019 ini.

Kepala Dinas (Kadis) Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB Yusron Hadi menyampaikan bahwa dirinya merasa sangat bahagia dengan kehadiran SNNU NTB, berarti bertambah mitra tugas Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB. 

"Karena urusan mengurus kewenangan wilayah pesisir laut sangat luas, mengurus barang isi dari dasar laut hingga daratan, dan banyak hal yang strategis menjadi tugas kita," ungkapnya. Yusron menyampaikan, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB memiliki 223 personel tidaklah cukup untuk memadai guna melaksanakan isu strategis, sehingga dibutuhkan perangkat lain dan organisasi kemasyarakatan guna mendukung kinerja. 

"70 lebih nelayan di NTB belum bisa tergarap, termasuk daerah basis ikan tuna dan ikan tongkol. Ikan jenis ini banyak ditangkap diperjualbelikan ke luar daerah," terangnya. Ketua PW SNNU NTB Heri Widodo menyampaikam ucapan terima kasih kepada seluruh warga NU. PWNU NTB yang telah mensupport dan membantu terlaksananya kegiatan pelantikan kepengurusan SNNU NTB. "Alhamdulilah atas supportnya pelantikan bisa terlaksana, dan setelah pelantikan kita langsung kerja-kerja," ucap Bendahara GP Ansor NTB.
[Kelautan][twocolumns]

Tentang witjaksono.id

Website witjaksono.id ini dibuat untuk memperkenalkan seorang pengusaha muda sukses terkenal yaitu Mas Witjaksono. Di sini, Anda akan menemukan informasi mengenai latar belakang, prestasi, dan kontribusi yang telah dicapai oleh Mas Witjaksono. Selain itu, website ini juga menyajikan berbagai foto dan video yang menggambarkan kehidupan, karier, serta kegiatan sosial yang di lakukan Mas Witjaksono. Kami berharap bahwa melalui website ini, Anda akan lebih mengenal dan menyerap ilmu yang sudah Mas Witjaksono berikan. Dibawah ini kami akan memberikan informasi mengenai Witjaksono. Witjaksono, lahir di Pati, September 1981. Beliau merupakan Pengusaha Muda Sukses Indonesia, yang mempunyai puluhan perusahaan. Mas Witjaksono ataupun yang lebih akrab disapa Mas Witjak. Mas Witjaksono mulai dikenal banyak orang, khususnya para pebisnis muda. Mas Witjaksono banyak dikenal orang semenjak beliau sukses membesarkan 2 perusahaannya sampai go public. Mas Witjaksono sempat menceritakan gimana beliau mengawali bidang usaha dari modal‘ cuma’ 10 juta rupiah sampai berharga triliunan rupiah. Perjalanannya tidak gampang. Beliau awal kali tiba ke Jakarta dalam tahun 2004 sebab ditawari kegiatan di Australia oleh seseorang kawannya. Tetapi harapannya wajib karam sebab izin Mas Witjak ditolak dengan alibi tidak memiliki uang yang lumayan di dana buat menjamin kehidupan. Dari situlah Witjaksono termotivasi buat jadi pebisnis yang berhasil. Witjaksono ialah figur belia NU. Meski umurnya sedang terbilang masih muda, yaitu 40 tahun, tapi beliau sudah dipercaya menjabat bermacam posisi berarti di PBNU serta pula sebagian instansi serta komunitas yang lain. Beberapa instansi serta komunitas, antara lain sebagai berikut: 1. Ketua Umum SNNU (Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama) 2. Ketua Kornas Pertanian PBNU – Kementan 3. Wakil Ketua Pengusaha & Profesional Nahdliyin (P2N) 4. Ketua Pergerakan Kyai & Mubaligh NU 5. Wakil Ketua KADIN Jawa Tengah 6. Penasihat Komunitas Bisnis “Tangan Di Atas (TDA)” 7. Ketua Dewan Pembina Asosiasi Pemuda Maritim Indonesia 8. Dewan Penasehat Asosiasi Petani Muda Indonesia (HTMI) 9. Wakil Sekjen Ikatan Alumni Universitas Diponegoro Di dalam sebuah seminar, Witjaksono pernah memberikan 3 Kunci Sukses yang wajib dimiliki jika ingin menjadi pebisnis, berikut 3 kunci sukses yang sudah kami rangkum: 1. Menjadi orang yang berani. “ Tak ada orang lembut yang berhasil. Yang berhasil tentu yang berani. Banyak saudara saya, salah satunya yang memiliki Sinar Mas, background- nya amat susah. Tetapi ia berani pada berperan,” kata Mas Witjaksono. Harus berani mengutip aksi yang berbahaya. Witjaksono mengutip ilustrasi pada perihal hutang. Baginya hutang pula amat berarti serta berfungsi besar pada menaikkan aset yang beliau punya. 2. Pembagian porsi dalam dewan direktur harus jelas Wajib terdapat leader biar industri tidak tercerai- berai.“ Semacam suatu negeri, jika pejabat- pejabatnya ribut, masyarakatnya tentu akan ikut ribut juga. Yang jadi korban tentu warga serta pegawai,” kata Mas Witjaksono. 3. Harus bisa akuntansi. Ilmu akuntansi sangat penting menurut Mas Witjaksono. Minimal seseorang CEO bisa membaca informasi keuangan. Tidak wajib ahli akuntansi, tidak wajib bisa membuat laporannya. Bila belum bisa, minimal harus bisa baca novel pengantar ilmu akuntansi. Tujuannya merupakan supaya tidak dibohongi pegawai.“ Ilmu akuntansi itu berarti! Tidak bisa jadi CEO serta konglomerat tidak mengerti akuntansi, minimal CEO serta konglomerat tentu bisa membaca informasi ataupun jurnal,” tutupnya. Itulah sedikit cerita tentang Witjaksono Sang Pengusaha Muda Sukses Indonesia. Mudah-mudahan berguna serta bisa diaplikasikan oleh para calon pebisnis agar berhasil.