Diamanahkan Jokowi, SNNU Salurkan 50 Ribu Paket Sembako untuk yang Terdampak Covid-19

Diamanahkan Jokowi, SNNU Salurkan 50 Ribu Paket Sembako untuk yang Terdampak Covid-19
Diamanahkan Jokowi, SNNU Salurkan 50 Ribu Paket Sembako untuk yang Terdampak Covid-19

Diamanahkan Jokowi, SNNU Salurkan 50 Ribu Paket Sembako untuk yang Terdampak Covid-19
Presiden Joko Widodo melalui Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) menggandeng Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU) untuk mendistribusikan bantuan sosial (Bansos) bagi masyarakat terdampak coronavirus disease (Covid-19). SNNU Bagikan 50 ribu Paket sembako sejak dua pekan lalu, tepatnya Minggu 14 Juni 2020.

Atas Amanah JokowiSNNU dilibatkan Kemensos untuk menyasar kelompok masyarakat pesisir, serikat buruh dan masyarakat nahdliyin seperti, Muslimat, Fatayat, Ansor dan Banser.

Tujuannya, agar masyarakat terdampak yang mengalami kesulitan ekonomi akibat pandemi Covid-19 tersentuh oleh program pemerintah.

Ketua SNNU, Witjaksono mengatakan, pendistribusian 50 ribu paket Bansos untuk masyarakat terdampak yang dilakukan SNNU adalah hasil dari kerja keras mengupayakan masyarakat agar dapat bangkit dari keterpurukan akibat virus asal Kota wuhan, China.

Witjak menjelaskan, proses pengajuan bantuan didukung oleh berbagai pihak dengan cara mendata para warga yang memang terdampak Corona.

Setelah itu, Kabar SNNU sebagai salah satu Banom NU melakukan pengajuan ke pemerintah.

Pria yang juga Waketum P2N-PBNU ini mengaku bersyukur atas kerja keras SNNU, masyarakat terdampak Corona pada akhirnya mendapatkan keringanan bantuan dari pemerintah.

Secara khusus, pria yang juga Ketua Dewan Pembina Asosiasi Pemuda Maritim Indonesia ini mengucapkan terima kasih pada Presiden Joko Widodo dan Mensos Juliari Batubara.

Witjaksono merasa terhormat telah dipercaya menyalurkan 50 ribu paket Bansos untuk masyarakat.

"Inilah bentuk kerja senyap dengan hasil maksimal. Ini yang yang namanya kerja keras, SNNU terus bekerja untuk masyarakat dengan melakukan sinkronisasi dengan berbagai pihak. Alhamdulillah menghasilkan kerja maksimal tanpa harus gembar gembor terlebih dahulu. Masyarakat terdampak Covid-19 harus bangkit dari keterpurukan," kata Witjaksono usai membagikan dua ribu paket ke masyarakat pesisir di RW 13, Kelurahan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu, 1 Juli 2020.

Ketua RW 13 Kelurahan Tanjung Priok, Ruslan mengatakan, ia sebagai wakil dari warga mengaku bahagia atas bantuan yang diberikan oleh pemerintah melalui SNNU.

Ruslan mengatakan atas fasilitasi dari Pengasuh Ilmu Quran Al Misbah, Kiai Misbahul Munir, masyarakat akhirnya mendapatkan dukungan bantuan dari Pemerintah melalui SNNU.

"Alhamdulillah kami sebagai warga di sini merasa bahasgia. Dengan kedatangan Bansos sangat membantu masyarakat yang sehari-hari hidup di pesisir,"  kata Ruslan.

Di tempat terpisah, mewakili para penerima Bansos, Ketua Persatuan Kiai dan Muballig Nusantara (PKMNu), Abdul Mujib mengatakan, 30 ribu paket yang telah ia salurkan sangat membantu masyarakat yang sedang kesulitan akibat pandemi Covid-19.

Masyarakat penerima mengucapkan terima kasih kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama khususnya Ketua SNNU, Witjaksono yang telah memfasilitasi masyarakat sehingga tersentuh bantuan dari pemerintah.

"Kami mewakili seluruh penerima Bansos dari Kemensos meyampaikan banyak terima kasih ke Mas Witjaksono yang telah memfasilitasi, masyarakat senang karena selama ini belum pernah mendapatkan," kata Kiai Mujib melalui sambungan telepon.

Senada dengan Kiai Mujib, Anggota Kehormatan Serikat Pekerja Nasional (SPN), Agung Muji Restiono menyatakan 2.500 paket sembako dari Kemensos turut meringankan beban para buruh di Kota Tangerang.

Kata Agung, akibat pandemi Covid-19, buruh banyak mengalami kesulitan, apalagi bulan Juni-Juli para buruh terbebani biaya daftar ulang anaknya yang hendak bersekolah.

Setelah dirinya berdiskusi, kemudian SPN Tangerang mengajukan usulan ke Kemensos difasilitasi oleh Ketua SNNU Witjaksono dan akhirnya ribuan buruh yang dia dampingi mendapatkan bansos dari pemerintah.

"Alhamdulilah puji syukur bantuan dari presiden benar-benar dirasakan oleh kami buruh. Selama ini banyak buruh terdampak Corona tapi belum mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah," kata Agung.

Perwakilan penerima di Jakarta Barat, Rois Syuriah PCNU Jakarta Barat, Kiai Gus Ronggolawe mengatakan, pada Selasa malam, 30 Juni 2020, pihaknya baru selesai mendistribusikan 8 ribu paket bantuan dari Kemensos.

Gus Ronggolawe mengatakan, setelah difasilitasi oleh Nahdlatul Ulama, khususnya Ketua SNNU, akhirnya para masyarakat nahdliyin yang mengalami kesulitan ekonomi mendapatkan bantuan.

Tercatat masyarakat terdampak yang tercover bantuan Kemensos tersebar di 69 Kelurahan dan 8 kecamatan.

"Alhamdulillah sangat terbantu Pak Jokowi, Wapres dan pemerintah. Atas nama keluarga besar NU Jakarta Barat mengucapkan terima kasih atas bantuan sembako. Selama ini kami belum pernah tercover menerima bantuan pemerintah," kata Gus Ronggo.
[Kelautan][twocolumns]

Tentang witjaksono.id

Website witjaksono.id ini dibuat untuk memperkenalkan seorang pengusaha muda sukses terkenal yaitu Mas Witjaksono. Di sini, Anda akan menemukan informasi mengenai latar belakang, prestasi, dan kontribusi yang telah dicapai oleh Mas Witjaksono. Selain itu, website ini juga menyajikan berbagai foto dan video yang menggambarkan kehidupan, karier, serta kegiatan sosial yang di lakukan Mas Witjaksono. Kami berharap bahwa melalui website ini, Anda akan lebih mengenal dan menyerap ilmu yang sudah Mas Witjaksono berikan. Dibawah ini kami akan memberikan informasi mengenai Witjaksono. Witjaksono, lahir di Pati, September 1981. Beliau merupakan Pengusaha Muda Sukses Indonesia, yang mempunyai puluhan perusahaan. Mas Witjaksono ataupun yang lebih akrab disapa Mas Witjak. Mas Witjaksono mulai dikenal banyak orang, khususnya para pebisnis muda. Mas Witjaksono banyak dikenal orang semenjak beliau sukses membesarkan 2 perusahaannya sampai go public. Mas Witjaksono sempat menceritakan gimana beliau mengawali bidang usaha dari modal‘ cuma’ 10 juta rupiah sampai berharga triliunan rupiah. Perjalanannya tidak gampang. Beliau awal kali tiba ke Jakarta dalam tahun 2004 sebab ditawari kegiatan di Australia oleh seseorang kawannya. Tetapi harapannya wajib karam sebab izin Mas Witjak ditolak dengan alibi tidak memiliki uang yang lumayan di dana buat menjamin kehidupan. Dari situlah Witjaksono termotivasi buat jadi pebisnis yang berhasil. Witjaksono ialah figur belia NU. Meski umurnya sedang terbilang masih muda, yaitu 40 tahun, tapi beliau sudah dipercaya menjabat bermacam posisi berarti di PBNU serta pula sebagian instansi serta komunitas yang lain. Beberapa instansi serta komunitas, antara lain sebagai berikut: 1. Ketua Umum SNNU (Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama) 2. Ketua Kornas Pertanian PBNU – Kementan 3. Wakil Ketua Pengusaha & Profesional Nahdliyin (P2N) 4. Ketua Pergerakan Kyai & Mubaligh NU 5. Wakil Ketua KADIN Jawa Tengah 6. Penasihat Komunitas Bisnis “Tangan Di Atas (TDA)” 7. Ketua Dewan Pembina Asosiasi Pemuda Maritim Indonesia 8. Dewan Penasehat Asosiasi Petani Muda Indonesia (HTMI) 9. Wakil Sekjen Ikatan Alumni Universitas Diponegoro Di dalam sebuah seminar, Witjaksono pernah memberikan 3 Kunci Sukses yang wajib dimiliki jika ingin menjadi pebisnis, berikut 3 kunci sukses yang sudah kami rangkum: 1. Menjadi orang yang berani. “ Tak ada orang lembut yang berhasil. Yang berhasil tentu yang berani. Banyak saudara saya, salah satunya yang memiliki Sinar Mas, background- nya amat susah. Tetapi ia berani pada berperan,” kata Mas Witjaksono. Harus berani mengutip aksi yang berbahaya. Witjaksono mengutip ilustrasi pada perihal hutang. Baginya hutang pula amat berarti serta berfungsi besar pada menaikkan aset yang beliau punya. 2. Pembagian porsi dalam dewan direktur harus jelas Wajib terdapat leader biar industri tidak tercerai- berai.“ Semacam suatu negeri, jika pejabat- pejabatnya ribut, masyarakatnya tentu akan ikut ribut juga. Yang jadi korban tentu warga serta pegawai,” kata Mas Witjaksono. 3. Harus bisa akuntansi. Ilmu akuntansi sangat penting menurut Mas Witjaksono. Minimal seseorang CEO bisa membaca informasi keuangan. Tidak wajib ahli akuntansi, tidak wajib bisa membuat laporannya. Bila belum bisa, minimal harus bisa baca novel pengantar ilmu akuntansi. Tujuannya merupakan supaya tidak dibohongi pegawai.“ Ilmu akuntansi itu berarti! Tidak bisa jadi CEO serta konglomerat tidak mengerti akuntansi, minimal CEO serta konglomerat tentu bisa membaca informasi ataupun jurnal,” tutupnya. Itulah sedikit cerita tentang Witjaksono Sang Pengusaha Muda Sukses Indonesia. Mudah-mudahan berguna serta bisa diaplikasikan oleh para calon pebisnis agar berhasil.